4 Golongan Manusia

Rosululloh SAW bersabda:
“pada hari kiamat nanti Allah ta’ala akan berhujjah dengan empat orang terhadap empat golongan manusia lain, yaitu:
1. Allah berhujjah kepada orang-orang kaya dengan Nabi Sulaiman bin Dawud.
2. Allah berhujjah kepada para hamba sahaya dengan Nabi Yusuf.
3. Allah berhujjah kepada orang-orang sakit dengan Nabi Ayyub.
4. Allah berhujjah kepada orang-orang fakir dengan Nabi ‘Isa.

Maksud hadits ini adalah Allah bertanya kepada orang-orang kaya: “Mengapa kalian tidak beribadah?” jika mereka menjawab:”karena kami sibuk mengurus harta benda kami”, maka Allah berfirman:”siapakah yang lebih besar kerajaannya dan siapakah yang lebih banyak kekayaannya daripada Sulaiman? Tapi mengapa ia tetap tekun beribadah?”
Kepada para hamba sahaya, Allah akan bertanya: “Mengapa kalian tidak beribadah?” jika mereka menjawab: “Karena kami sibuk melayani majikan-majikan kami”, maka Allah berfirman:”Hamba-Ku Yusuf adalah seorang budak di bawah perintah protipar Mesir dan istrinya, tapi mengapa ia tetap tekun beribadah?”
Kepada mereka yang diuji dengan sakit, Allah akan berfirman: “Hamba-Ku Ayyub, adalah orang yang menderita sakit parah, tapi mengapa ia tetap tekun beribadah?”
Kepada mereka yang diuji dengan kefakiran, Allah akan bertanya: “Mengapa kalian tidak beribadah?” jika mereka menjawab: “Karena kami sibuk mencari sesuap nasi”, maka Allah berfirman: “Hamba-Ku, ‘Isa, adalah orang yang terfakir di dunia. Dia tidak memiliki rumah, harta, maupun istri. Tapi mengapa ia tetap tekun beribadah?”
Wallohu a’lam

khilafiah

Firman Allah Qs. An Nisa 59
“wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan Taatilah Rosul (Muhammad), dan ulil amri (pemegang kekuasaan) diantara kamu. Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al Qur’an) dan Rosul (sunnahnya) jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu, lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.”
Point yang dapat kita ambil dari ayat di atas adalah:
1. Taat pada Allah dan Rosul mutlak Continue reading

Akibat dari orang yang memutuskan silaturahim

Dari Abu Hurairah (r.a) berkata, Rosulullah SAW, bersabda:
1. Hai anak Adam, Aku sakit dan kau tidak menjenguk-Ku, jawabnya: Ya Tuhan, bagaimana mungkin aku menjenguk-Mu, sedang Engkau Tuhan sekalian alam?, Allah berfirman: Apakah engkau tidak tahu bahwa fulan hamba-Ku ini sedang sakit dan kau tidak menjenguknya, apakah engkau tidak tahu sekiranya kau menjenguknya niscaya kau akan mendapatkan Aku disana?
2. Hai anak Adam, Aku minta makan, dan kau tidak memberiku makan, jawabnya: ya Tuhan, bagaimana mungkin aku memberi-Mu makan sedangkan engkau Tuhan sekalian alam? Allah berfirman: apakah kau tidak tahu, bahwa hamba-Ku fulan ini minta makan kepadamu dan kau tidak memberinya? Apakah engkau tidak tahu sekiranya engkau memberinya makan, niscaya engkau dapatkan itu pada-Ku, Continue reading

Urgensi Istighfar

Pembicara : ust. Syamsuri , Sag

Sebagai seorang muslim, tentunya sudah sering kita mengucapkan kalimat istighfar, “astaghfirullohal azhim. . .”, atau ” Robbighfirli. . ,” mungkin juga “Allohummaghfirly. . .” dll. Selain istighfar yang kita pahami sebagai permohonan ampunan kepada Allah SWT,Maupun pengampunan Allah SWT kepada kita, ternyata istighfar juga  menjadi penyempurna atau pelengkap ibadah yang kita lakukan.
Muhammad sholeh Al khuzaim menyebutkan bahwa Istighfar merupakan penutup amal sholeh, penutup haji, penutup puasa, dan tentu pula sebagai penutup majlis,  karena memang ibadah-ibadah tersebut di akhiri dengan mengucapkan istighfar, fungsinya untuk menutup kekurangan-kekurangan dalam pelaksanaan ibadah, Continue reading

Allah ya Allah

Imam Ali k.w pernah berkata:

“Barang siapa yang mengaitkan Allah dalam berbagai kondisi maka sesungguhnya dia tidak mempercayai ke-esa-an Nya
Barang siapa yang menyerupakan Dia dengan sesuatu, maka sebenarnya dia tidak mengenal Nya sama sekali,
Barang siapa menduga dapat melukis Nya, maka sebenarnya bukanlah Dia yang dilukiskan
Orang yang mengkhayalkannya, sebenarnya bukan Dia yang di khayalkannya.” Continue reading

Al Ahad dan Al Wahid

Al Ahad dan al Wahid, merupakan asma Allah, 2 kata tersebut mempunyai makna dari akar kata yang sama

Menurut Imam al Ghazali

Wahid adalah Sesuatu yang Tidak terdiri dari bagian-bagian atau tidak berdua.

Tidak seperti matahari, yang walaupun 1 tetapi terdiri dari beberapa bagian-bagian, maka tidak bisa kita katakan wahid apalagi kalau kita tahu bahwa ada lebih dari 1 matahari untuk galaksi lain.

Ahad adalah sesuatu yang tidak dapat menerima penambahan, baik dalam benak maupun kenyataan, Continue reading